Negur duluan..? Ih Rugi Amat...

Di suatu pagi, sehabis mengantar anak-anak, kami para macan ternak konkow (nongkrong sambil makan dan ngobrol sana sini) di warung si mpok.depan sekolah..sebelum pulang kerumah dan harus menghadapi setumpuk baju siap setrika, atau segunung cucian piring bekas sarapan warga serumah...kami biasa saling menanyakan kabar berita, bertukar cerita yang diselingi canda tawa walau kadang di kotori oleh ghibah dan sedikit fitnah (astagfirullah 😓).
"Designed by Freepik"
Lagi asyik ha ha hi hi .. tiba-tiba seorang siswa datang diantar oleh mamanya. Sang Mama kebetulan jarang gabung bersama kami, lebih sering langsung pulang karena ada adik balita dirumah. spontan salah seorang dari kami nyeletuk "dia mah nggak pernah negur, kalau nganter jauh jauh dari kita terus langsung pergi" (kira-kira intinya begitu)..daaan komentarnya gayung bersambut.. yang lain pun ikut mengomentari, ada yang setuju dan memanaskan suasana, ada juga yang berusaha husnuzhon dan meluruskan. 

Sebagai seorang plegmatis cinta damai yang berusaha menebar kedamaian di muka bumi ini dan berbekal sedikit ilmu dari pengajian online maupun offline saya bilang, "ya kalau dia tidak negur, kita aja negur duluan"
salah seorang macan (mak cantik) spontan menjawab "ih rugi amat, saya mah ogah negur duluan..ngapain juga"

hhhmm...apa iya kita rugi kalau menyapa orang yang disangka sombong atau marah pada kita? ruginya dimana? mari kita analisa.

Coba kita bayangkan situasinya, misal kita disini dan dia disana...kita anggap saja dia tidak melihat kita..lalu dengan berat hati menekan ego dan susah payah menarik wajah agar terkesan ramah, kita melambaikan tangan memanggil namanya..." heiii...assalamu'alaikum, sini dulu yuk ngobrol sama kita"
Kira-kira apa kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya?

Kemungkinan ke-1. dia menengok dan menjawab salam, nyamperin kita dan mulai ngobrol asik
Kemungkinan ke 2. dia menengok menjawab salam terus dadah dadah kasih kode kalau harus langsung pulang.
Kemungkinan ke-3. dia tidak menengok dan langsung pergi.
Kemungkinan ke-4. dia melirik sinis dan bilang ciiiih sambil buang muka

Oke kita abaikan kemungkinan 1 dan 2 karena berarti sebetulnya tidak ada masalah pada dia dan kita lah yang cenderung berburuk sangka.
Kemungkinan ke-4 sepertinya terlalu drama ya...anggaplah peluangnya sangat kecil.
Kita bayangkan yang terjadi adalah kemungkinan ke-3..si dia boro boro jawab salam, nengok pun tidak ...nah rugi kan kita sudah capek capek panggil dan pasang wajah manis sedunia, bisa jatuh harga diri bangsa.

Apa iya rugi?

Saya kutip dari situs nya islamqa (1)
 “Tidak bertegur sapa atau memutuskan hubungan dengan sesama muslim tidak dibolehkan; karena 
Background Pic From Here

Ehhh..ternyata tidak halal ya saling mengacuhkan....apakah sama haramnya seperti kalau kita makan babi, atau mencuri, entahlah..saya kurang paham soal itu, yang jelas yang terbaik adalah yang menegur duluan. Menjadi baik dalam pandangan Allah mustinya menjadi sesuatu yang spesial...karena kepada mahluk yang kita suka saja kita sering berusaha nampak baik supaya di cinta, apalagi kepada sang Khaliq. Oke kita catat...keuntungan menegur duluan yang pertama adalah tidak mengerjakan yang haram dan menjadi yang lebih baik di mata Allah ketimbang yang mengacuhkan.
Tapi dia tidak memperdulikan kita....sakiiit rasanya....

Allah SWT berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS 49:12)

Wahai saudara muslimah mari bertakwa kepada Allah, nurut gitu lho..kalau Allah bilang jangan su'uzhon maka kita coba husnuzon, mungkin saudari kita tidak mendengar panggilan kita, mungkin dia sedang dalam masalah sehingga fikirannya terfokus pada masalahnya dan tidak sempat memikirkan kita, atau bahkan mungkin dia sengaja menghindari kita karena khawatir ikut-ikutan ghibahin orang...mungkin dan mungkin...ketika kita berbaik sangka maka hati kita tenang dan bahagia..ini keuntungan ke-2 ...meski si dia nampak mengabaikan salam, kita dapat pahala husnuzon kemudian Allah turunkan ketenangan dalam hati kita.

Ketika kita menegur si dia dengan salam dan senyum maka, kita mendapatkan pahala mendoakan saudara dan pahala sedekah, lagipula menurut Imam Ibnu Abi Jamrah (baca ref 3) kita bisa dikategorikan telah menyambung tali silaturahim, tau dong bonus plus plus nya silaturahim, Allah akan luaskan rizki dan panjangkan umur kita...nah untung banyak kan...Namun keuntungan sejati adalah ketika Allah ridho pada kita yang berusaha menekan segala gengsi dan emosi demi bertakwa kepadaNya.

Sepertinya sudah terlalu panjang..tapi ada hal sangat penting sebelum kita akhiri. Jadi siapa yang rugi kalau kita negur duluan..??

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. ( Al Israa':53 ﴿

Ya syaitan yang rugi..karena gagal menipu kita dan berkurang teman di neraka,.
Semoga Allah melindungi kita semua dari tipu daya syaitan yang terkutuk.

Referensi :

Komentar